SERUPA TAPI TAK SAMA. BEGITULAH DANGDUT DAN ORKES. SEPERTI APAKAH PERBEDAAN YANG MEMBEDAKAN KEDUANYA?

Banyak yang tak menyadari bahwa sesungguhnya dangdut dan orkes adalah dua aliran musik yang berbeda. Indonesia memiliki musisi dangdut seperti Rhoma Irama, Ellya Khadam, A Rafiq, Elvi Sukaesih, dan masih banyak lagi. Indonesia juga memiliki musisi orkes seperti OM Pancaran Sinar Petromak (PSP), OM Pengantar Minum Racun (PMR), OM Pemuda Harapan Bangsa (PHB), dan Orkes Nunung CS. Bahkan, Warkop DKI yang lebih dikenal sebagai grup lawak dan bintang film juga kerap memainkan musik orkes.

Lalu, apakah perbedaan antara dangdut dan orkes hanyalah sebatas personelnya saja? Dangdut identik dengan penyanyi tunggal, sementara orkes identik dengan grup. Tentu tidak. Dua personel Orkes Nunung CS, yakni Kamal Rasyid dan Nurul Huda (Nunung) memaparkan bahwa dangdut dan orkes memiliki banyak perbedaan.

Nurul Huda alias Nunung, salah satu pendiri sekaligus gitaris Orkes Nunung CS.

Di antaranya adalah pada chord musiknya. Dangdut memainkan chord-chord minor, sementara orkes chord-chord mayor. Dangdut identik dengan tema-tema kesedihan, sementara orkes identik dengan keceriaan dan jenaka.

Sumber: Google

Orkes juga biasanya mengaransemen ulang lagu-lagu pop seperti yang sering dilakukan oleh almarhum Kasino. Personel Warkop DKI ini mengaransemen ulang lagu-lagu pop seperti “Kidung” (Chrisye), “Ticket to Ride” (The Beatles), “Feelings” (Morris Albert), “Suzanna” (The Art Company), bahkan lagu dari The King of Pop Michael Jackson pun “diorkesin” juga oleh Kasino. OM PSP juga kerap mengorkeskan lagu-lagu pop seperti “My Bonnie” (The Beatles) dan “Kidung” (Chrisye).

Selain itu, menurut Kamal dan Nunung, ada satu hal lagi yang membedakan dangdut dengan orkes, yakni bahasa yang digunakan dalam lirik-liriknya. Dangdut cenderung menggunakan bahasa kias, sementara orkes menggunakan bahasa yang lugas.

Kamal, vokalis Orkes Nunung CS.

“Kayak lagu Menghapus Jejakmu, kalo di orkes mah lugas, Udah Lupain Aja!” pungkas Kamal, vokalis Orkes Nunung CS.


Eksplorasi konten lain dari Kabar Baik

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

By maly asooy

Seorang lelaki yang dulu sangat membenci pelajaran mengarang di sekolah. Namun, perkenalannya dengan Teater 35, menemukan suatu kegembiraan baru dalam menulis. Bahkan, sepak terjangnya sebagai penulis membawa lulusan FISIP UI ini turut berperan dalam memecahkan rekor MURI.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *