ANEZ NGAPAK, SALAH BAWA IJAZAH

SATU TUJUANNYA MENINGGALKAN TANAH KELAHIRANNYA DI JAWA TENGAH KANDAS KARENA PERKARA IJAZAH. NAMUN, ITU JUSTRU MEMBUKA PINTU UNTUK TERWUJUDNYA TUJUAN YANG KEDUA.

Lulus SMP, Anez Ngapak merantau dari Gombong ke Jakarta. Ia membawa dua tujuan, yakni melanjutkan pendidikannya ke tingkat SMA dan mewujudkan impiannya menjadi musisi.

Namun, tujuan Anez untuk melanjutkan pendidikannya di Jakarta terpaksa kandas karena kakaknya salah membawakan ijazah. “Yang kakak saya bawa malah ijazah SD. Harusnya kan ijazah SMP,” tutur Anez. Alhasil ia tidak jadi mendaftar ke SMA karena pendaftaran sudah keburu ditutup.

Anez yang menumpang tinggal di rumah saudaranya di wilayah Kelapa Gading, Jakarta Utara, akhirnya menghabiskan hari-harinya dengan membantu apa yang bisa dibantu di rumah saudaranya tersebut.

Menjalani aktivitas baru tanpa bersekolah, ternyata membuat Anez keasyikan sehingga ia tidak lagi mau mendaftarkan dirinya ke SMA pada tahun depannya. Sampai akhirnya, saudaranya menjual rumah lalu mereka pindah ke Cikupa, Tangerang, Banten.

Di sinilah, Anez mulai menjajaki menjajaki tujuan keduanya ke Jakarta, yakni menjadi musisi. Ia memberi usul kepada saudaranya supaya membuat studio musik sebagai tempat untuk latihan band. Saudaranya setuju, lalu terbentuk band Green House, karena tembok rumah dan studio musik mereka berwarna dominan hijau. Anez bertindak sebagai pemain bass dan saudaranya menjadi manajer.

Namun, Green House tidak berkembang seperti yang Anez harapkan. Akan tetapi, impian Anez tidak serta merta padam. Di studio Obi, yang juga disewakan ke masyarakat umum, Anez banyak berkenalan dengan sesama pencinta musik, yang juga sama-sama memiliki impian menjadi musisi. Salah satunya adalah Ebay.

Ebay sering menyewa studio Obi untuk latihan bersama grup bandnya, The Connect. Namun, nasib The Connect juga setali tiga uang dengan Green House. Ebay lalu mengajak Anez untuk membuat band yang baru. Anez menyambut ajakan Ebay. Sayangnya, band yang mereka bentuk ini juga jalan di tempat. Masalah utamanya adalah personel yang sering keluar masuk seenaknya.

Waktu pun berjalan. Anez menemukan dunia yang baru, yakni syuting. Sinetron pertama yang ia geluti adalah Tukang Ojek Pengkolan di RCTI. Sebagai figuran, Anez memerankan beraneka tokoh di sinetron ini sampai akhirnya ia mendapatkan peran tetap sebagai pengemudi ojek online Gober. Dengan logat suara ngapak yang menjadi ciri khasnya, ia pun jadi mudah dikenali.

Pada 2020, Ebay yang selama ini menyibukkan diri dengan pekerjaannya di bidang farmasi, mendatangi Anez lagi, mengajak mewujudkan kembali impian mereka menjadi musisi. “Ebay bilang, kita berdua aja. Kalo rame-rame kayak waktu itu, ujung-ujungnya bubar terus,” kenang Anez.

Meski harus tetap menjalani aktivitas yang sedang digeluti masing-masing, Anez di dunia syuting dan Ebay di dunia farmasi, mereka terus mencicil karya, membuat lagu demi lagu. Akhirnya, pada 2024, apa yang mereka idam-idamkan terwujud juga, album perdana!

Pembuatan album perdana ini dibantu oleh sejumlah musisi yang sudah lebih dulu mentas di panggung musik tanah air, seperti Adi Lazuardi, Adi Mashuri, dan Nody Afryan alias Doing. Adi Mashuri adalah gitaris band Dasha. Doing additional gitaris band Goliath. Adi Lazuardi adalah additional player untuk band Lyla, sahabat band Goliath, dan saat ini menjadi squencer untuk band D’Bagindas serta basis untuk band Dasha. Proses recording dieksekusi di Titan Music Recording milik Adi Lazuardi yang juga bertindak sebagai music direktor. Karena dibantu oleh banyak kawan, Ebay dan Anez pun menamakan band baru mereka Ebay & Friend.

Ada 6 lagu yang mereka ciptakan, yakni Nada Cinta, Harapan dan Impian, Semua akan Berakhir, Indah Pada Waktunya, Bintang Malam, dan Ku Bertaqwa. “Ku Bertaqwa itu lagu religi,” ujar Anez. Dari keenam lagu tersebut, dua sudah dibuatkan video klipnya, yakni Bintang Malam (https://www.youtube.com/watch?v=Ey9wnW4Tyjc) dan Nada Cinta (https://www.youtube.com/watch?v=vgdZ__Uhw9s). Dan, di awal 2025 ini, Ebay & Friend sedang menggarap album kedua mereka.