BERAWAL DARI SEMANGAT UNTUK MENGEMBALIKAN LOMBOK SEBAGAI PULAU SERIBU MASJID, ANP AMAL HINGGA KINI TERUS MENEBAR KEBAIKAN YANG BERMANFAAT BAGI MASYAKARAT.

Agustus 2018, gempa berkekuatan 7,0 skala richter menghajar Lombok, Nusa Tenggara Barat. Banyak bangunan rusak, termasuk 630 masjid rusak dan 461 mushola. Lombok yang terkemuka sebagai Pulau Seribu Masjid, kini rata dengan tanah.

Aris Nugraha, pemilik production house Aris Nugraha Production (ANP) tergerak untuk mengembalikan Lombok sebagai Pulau Seribu Masjid. Ia lalu mengajak dua aktris yang bermain dalam sinetron Tukang Ojek Pengkolan, Ranty Purnamasari dan Tika Bravani untuk mewujudkan niat baiknya. Ternyata, niat baik ini mendapat sambutan yang sangat antusias, karena para pemain lain dan kru sinetron tersebut juga berlomba-lomba untuk ikut berpartisipasi. Para pemain dan kru sinetron Preman Pensiun juga tak mau ketinggalan. Alhamdulillah, berkat donasi wakaf yang terkumpul, ANP bisa bantu membangun 1 masjid besar, 3 surau, dan merenovasi 1 musala di Lombok.

Aris Nugraha, pendiri Yayasan ANP Amal.

Saat itu, para donatur mengirimkan uang ke rekening bank Putri Anne, yang juga bermain dalam Tukang Ojek Pengkolan. Karena aliran dana yang masuk semakin besar, Aris Nugraha, Ranty Purnamasari, Putri Anne, dan Arya Saloka memutuskan untuk membuat rekening atas nama lembaga. Setelah berembuk, akhirnya tercetuslah nama Yayasan ANP Amal, pada 26 Januari 2019.

Meski niat baik di Lombok telah terlaksana, ANP Amal tidak berhenti sampai di situ saja. Niat-niat baik berikutnya terus dilaksanakan, seperti pengajian rutin bersama para pemain dan kru yang diberi nama ANP Taklim, gerakan wakaf Al-Quran dan buku iqro, membuat dan membagikan secara gratis buku panduan sholat, membuat sumur air, serta membangun TK dan masjid.

Masjid Ar Rahman, salah satu masjid yang dibangun oleh Yayasan ANP Amal.

Tak terasa, Januari 2025 nanti, ANP Amal akan genap berusia 6 tahun. Kegiatan-kegiatan baik tentunya akan terus dilakukan, salah satunya adalah membangun Rumah Quran yang menjadi tempat belajarnya para tahfiz, atau penghafal Al-Quran.

Untuk mendanai semua kegiatan ini, ANP Amal mendapat sokongan dana dari Aris Nugraha serta para pemain dan kru sinetron-sinetron yang diproduksi oleh ANP seperti Preman Pensiun, Tukang Ojek Pengkolan, dan Suparman Reborn.

Pemain dan kru Aris Nugraha Production (ANP) yang mendedikasikan diri aktif mendukung kegiatan-kegiatan ANP Amal.

Selain itu, ANP Amal juga membuat unit-unit usaha seperti penyewaan kendaraan, alat syuting, dan juga alat perkebunan. Kegiatan usaha ini di bawah bendera ANP Sarana Karya. Ada juga ANP Wisata Rasa yang membawahi operasional 3 restoran dan kafe dan ANP Konveksi Jaya yang menaungi usaha clothing, yakni memproduksi T-shirt.

RESTORASA, salah satu restoran yang menjadi penyuplai dana bagi kegiatan ANP Amal.

Satu lagi adalah ANP Farm yang menggawangi usaha perkebunan buah dan sayur seperti cabe, tomat, terong, anggur, stroberi, jeruk, dan alpukat.

Perkebunan Kamojang di Garut, Jawa Barat, salah satu unit usaha yang berada di bawah naungan ANP Amal.

“Di tengah perkebunan itu ada masjid besar yang menjadi Rumah Quran,” ujar Ranty Purnamasari yang saat ini menjabat sebagai Ketua Yayasan ANP Amal.

Masjid Yadul Ulya di tengah Perkebunan Kamojang, Garut, Jawa Barat.
Kegiatan pengajian di dalam Masjid Yadul Ulya.

Pengajian ANP Taklim

Awalnya, pengajian diadakan setelah syuting Tukang Ojek Pengkolan selesai di masjid-masjid yang berdekatan dengan lokasi syuting di wilayah Karang Tengah, Lebak Bulus, Jakarta Selatan. “Syuting selesai jam lima. Pemain dan kru istirahat, siap-siap, mandi, terus habis magrib pengajian dimulai,” papar Ranty Purnamasari yang berperan sebagai Emak Mae di Tukang Ojek Pengkolan.

Namun, meski pengajian diadakan satu kali dalam satu bulan, masih banyak pemain dan kru yang bolos. Akhirnya, pengajian digelar pada pagi hari, sebelum syuting dimulai. “Pemain dan kru di-calling jam enam. Pengajian mulai jam tujuh sampai jam sembilan. Abis itu baru syuting,” lanjut Ranty.  

Tahun 2020, Covid-19 melanda. Selain berdampak pada kegiatan syuting, berdampak pula pada pengajian ANP Taklim. Tak mau kehilangan pahala, akhirnya pengajian digelar melalui aplikasi zoom. Ternyata metode ini lebih efektif. Pemain dan kru yang berpartipasi malah semakin banyak, bahkan para pemain dan kru Preman Pensiun pun bisa ikut serta dalam pengajian ini. Jadwalnya pun dibuat lebih sering, menjadi satu minggu sekali, yakni setiap Kamis pukul 19.45 WIB.

Pengajian ANP Taklim yang dilaksanakan secara online.

Meski pandemi telah berakhir, pengajian ANP Taklim tetap dilaksanakan hingga saat ini melalui zoom, dengan mengundang ustaz-ustaz kondang seperti Abi Makki, Hasyim Adnan, Hilman Fauzi, dan Bendri Jaisyurrahman.

Kegiatan ANP Taklim pun semakin bervariasi dengan diadakannya pengajian tahsin, yakni memperbaiki cara membaca Al-Quran dengan lebih baik. Kajian Tahsin digelar secara offline karena kurang efektif jika dilakukan secara online. “Karena pandemi udah selesai, jadi kita bisa bikin offline,” ujar Ranty.

(kiri ke kanan) Ade Nurul, Bendahara Yayasan ANP Amal; Ranty Purnamasari, Ketua Yayasan ANP Amal; dan Tika Bravani, Sekretaris Yayasan ANP Amal.

Pengajian Tahsin ini diadakan di kantor ANP, yang juga terletak di wilayah Karang Tengah, Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Banyak pemain dan kru ANP yang turut serta, mayoritas adalah para bapak-bapak. “Lucu juga sih, ngeliat bapak-bapak tatoan pada ikut pengajian,” pungkas Ranty yang diiringi dengan tawa.  

Kajian tahsin ANP Amal di Karang Tengah, Lebak Bulus, Jakarta Selatan.


Eksplorasi konten lain dari Kabar Baik

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

By maly asooy

Seorang lelaki yang dulu sangat membenci pelajaran mengarang di sekolah. Namun, perkenalannya dengan Teater 35, menemukan suatu kegembiraan baru dalam menulis. Bahkan, sepak terjangnya sebagai penulis membawa lulusan FISIP UI ini turut berperan dalam memecahkan rekor MURI.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *