FESTIVAL TEATER ANAK (FTA) YANG DISELENGGARAKAN OLEH DINAS KEBUDAYAAN DKI JAKARTA TAHUN INI TERASA SPESIAL DIBANDING TAHUN-TAHUN SEBELUMNYA. MENGAPA DEMIKIAN?

Tahun ini, muncul seruan agar anak-anak (usia SD hingga SMP) juga ikut terlibat di belakang layar, tak hanya tampil sebagai pemain saja. Seruan ini digaungkan oleh Teater Gladiactor yang menjadi salah satu peserta FTA 2025. Tak tanggung-tanggung, grup teater yang baru berdiri sejak 2 tahun lalu ini langsung mempercayakan posisi sutradara kepada Asyam Akila Pratisara Nugroho yang masih menjadi siswa kelas 9 di Pesantren Al Hamidiyah, Depok.

Asyam bahkan berani mengutarakan hal ini kepada panitia dan para peserta lainnya saat acara technical meeting pada 12 September 2025 di Gedung Kesenian Jakarta (GKJ) yang juga menjadi lokasi penyelenggaraan festival. “Saran saya ke depannya yang ngurus (pementasan) itu anak-anak, bukan dari orang tua, atau sutradaranya juga anak-anak,” ujar Asyam yang menjadi satu-satunya pelajar yang tampil sebagai sutradara di FTA tahun ini. Diharapkan, seminimal-minimalnya, anak-anak juga ikut dilibatkan di dalam tim kreatif untuk regenerasi kelompok teater itu sendiri. Akan lebih baik lagi jika proses regenerasi ini disokong oleh program-program pembekalan seperti pelatihan atau workshop khusus untuk anak-anak.

Asyam memberi arahan kepada para pemain Alpha Bed di lokasi latihan Teater Gladiactor di Jagakarsa, Jakarta Selatan.

Akan tetapi, Asyam bukanlah sutradara karbitan. Ia sudah beberapa kali menyutradarai pementasan di pesantrennya. Lalu, pada FTA 2024, ia dipercaya menjadi asisten sutradara. Selain itu, Asyam juga menguasai tata cahaya. Ia sering menjadi asisten operator tata cahaya di event-event yang digarap oleh Blitz Production. Bahkan, ia juga pernah jadi full operator pada sebuah acara di Teater Besar Taman Ismail Marzuki.

Hasil garapan Asyam di pementasa berjudul Alpha Bed ini ternyata mendapat pujian dari aktris senior yang juga aktif menyebarkan ilmu parenting di tanah air, Bunda Neno Warisman. Dalam akun media sosialnya, Bunda Neno menyatakan: Nonton karya sutradara 14 tahun!! Hebat banget! Jadi ingat diri sendiri menyutradarai drama Narkotika sekolah di usia 14 tahun dulu! Dan juara.

Qodarullah. Garapan Asyam di FTA tahun ini juga meraih juara seperti Bunda Neno. Teater Gladiactor meraih predikat Grup Teater Terbaik pada hari penutupan festival yang diselenggarakan pada Selasa, 30 September 2025. Asyam sendiri juga mendapat nominasi sebagai sutradara terbaik. Artinya, anak-anak akan mengeluarkan potensi luar biasa mereka jika dibimbing dan diberi kesempatan. Festival Teater Anak memang sudah semestinya menjadi wadah yang tepat untuk hal ini.

Salah satu adegan dalam kisah Alpha Bed yang mengandung bawang.

Selain dinobatkan sebagai Grup Teater Terbaik, Teater Gladiactor juga menyabet gelar Aktor Terbaik untuk Asyam dan juga Aktris Terbaik untuk Senandung Naghmaliha, yang merupakan cucu dari maestro tari dan koreografer legendaris Indonesia, Dedy Lutan dan Elly Lutan. Selain itu, kisah Alpha Bed yang ditulis oleh Sang Pentjilan dan Herry W . Nugroho juga mendapat anugerah sebagai naskah terbaik.

Asyam sebagai Alpha dan Senandung sebagai Ay.

Pemain yang juga ikut terlibat dalam pementasan ini adalah Tembang Naghmadiya, Zuhdi Daniswara, Gael Jati, Arzan Aathif Nareswara Nugroho, Khayra Alesha, Dishafwah Nilam Khadijah, Nada Isnaini Shafiyyah Aninza, dan Arysha Mutiara Ramadhani.

Para pemain dan sutradara Teater Gladiactor berprestasi di FTA 2025 melalui kisah Alpha Bed.

Dan, mari kita saksikan salah satu adegan yang paling gerrr di pementasan Alpha Bed pada 23 September 2025 di Gedung Kesenian Jakarta (GKJ).

Buat yang penasaran seperti apa proses latihan anak-anak hebat ini, yuk kita intip video berikut ini.


Eksplorasi konten lain dari Kabar Baik

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

By maly asooy

Seorang lelaki yang dulu sangat membenci pelajaran mengarang di sekolah. Namun, perkenalannya dengan Teater 35, menemukan suatu kegembiraan baru dalam menulis. Bahkan, sepak terjangnya sebagai penulis membawa lulusan FISIP UI ini turut berperan dalam memecahkan rekor MURI.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *