DI KAWASAN BENDUNGAN HILIR, JAKARTA PUSAT, BERDIRI WARTEG LEGENDARIS BERNAMA INDAH JAYA 2. TAK SEDIKIT ORANG YANG BERTANYA-TANYA, DI MANAKAH INDAH JAYA 1-NYA?

Warteg Indah Jaya 2 sudah berdiri sejak 28 tahun lalu di Bendungan Hilir. Pembeli warung makan Tegal ini berasal dari beragam kalangan, ada tukang ojek, sopir angkot, sopir taksi, mahasiswa, karyawan kantoran, ASN, personel kepolisian, awak media televisi, crew shooting, juga selebritas.

Karena warteg ini menggunakan angka 2 pada namanya, tentu banyak orang bertanya-tanya, di manakah Warteg Indah Jaya 1-nya? Jawabannya adalah terletak di kawasan Pondok Pinang, Jakarta Selatan. Pemiliknya adalah adik kandung dari Indah Wati, pemilik Warteg Indah Jaya 2.

Selain Indah Jaya 1 dan 2, ada juga Warteg Indah Jaya 3, yang dikelola oleh keponakan dari Indah Wati. Indah Jaya memang usaha keluarga. Cikal bakalnya adalah sebuah warteg legendaris di bilangan Pondok Pinang, bernama Warteg Kumis. Warteg ini didirikan pada tahun 1970 oleh Pak Wahidin yang tak lain dan tak bukan adalah ayah kandung dari Indah Wati. “Bapak saya memang kumisan, makanya wartegnya dikasih nama Warteg Kumis,” tutur Indah yang awalnya ikut membantu ayahnya mengelola Warteg Kumis.

Dari Warteg Kumis inilah kemudian lahir Indah Jaya 1 pada tahun 1995. Satu tahun kemudian, Indah Wati mendapat informasi dari seorang sopir taksi bahwa ada lokasi yang bagus untuk membuka usaha warteg di Bendungan Hilir, sebuah kawasan yang sangat strategis karena berdekatan dengan kawasan Sudirman, Senayan, dan Tanah Abang. Indah Wati pun langsung menyambut peluang ini lalu mendirikan Indah Jaya 2 di Bendungan Hilir. “Sopir-sopir taksi memang sering ngasih info ke pemilik warteg kalau ada lokasi yang bagus,” kenang Indah.

Suasana di dalam Warteg Indah Jaya 2.

Zaman franchise

Di era serba franchise, usaha warteg pun tak luput dari sistem waralaba ini. “Sekarang artis-artis juga banyak yang usaha franchise warteg,” tutur Indah Wati. Namun, ibu dari 3 putri ini tetap ingin mempertahankan usaha wartegnya sebagai usaha keluarga dan tidak berminat untuk membua franchise kepada para pemodal. Selain itu, Indah juga merasa membuka franchise itu ribet. “Harus belajar soal manajemennya dulu, bagaimana mengelola uang investor yang besar,” aku Indah yang sudah merasa cukup dengan mengelola satu warteg saja.

Setelah berjuang selama 28 tahun, Indah Wati pun berniat untuk pensiun 5 tahun lagi. Ia merasa putri sulungnya sudah siap menerima tongkat estafet untuk melanjutkan usaha keluarga yang sudah dirintis sejak 54 tahun yang lalu ini.


Eksplorasi konten lain dari Kabar Baik

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

By maly asooy

Seorang lelaki yang dulu sangat membenci pelajaran mengarang di sekolah. Namun, perkenalannya dengan Teater 35, menemukan suatu kegembiraan baru dalam menulis. Bahkan, sepak terjangnya sebagai penulis membawa lulusan FISIP UI ini turut berperan dalam memecahkan rekor MURI.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *